Rabu, 14 September 2016

Satu-satunya jendral bintang lima di dunia yang melantik dirinya sendiri



1 October 1997, kediaman mantan Presiden Soeharto di Cendana, Jakarta Pusat didatangi para petinggi ABRI. Datang antara lain Pangab Jendral TNI Feisal Tanjung, KSAD Jendral TNI Wiranto, KSAL Laksamana TNI Arief Nurhayadi, KSAU Marsekal Satria Tubagus,dan Kapolri Jendral Polisi Dibyo Widodo.

Kedatangan mereka untuk memberi anugrah jendral bintang lima atau jendral besar kepada Presiden RI saat itu, Soeharto. Setelah dari cendana, rombongan bergerak ke kediaman Jendral Purn AH Nasution untuk memberi anugrah serupa. Gelar jendral besar berikutnya diberikan kepada Panglima Besar Jendral Soedirman, gelar diberikan kepada keluarganya pada 2 October 1997 di Yogyakarta.
Kapuspen TNI saat itu Brigjen TNI Abdul Wahab Mokodongan mengatakan, pangkat ini di berikan kepada putra terbaik bangsa.Dalam pernyatan TNI, jabatan jendral besar berbintang lima ini murni keinginan jajaran ABRI dan para sesepuh TNI. Tetapi, sejarawan Patrik Melanasi meragukan hal tersebut “Ada dugaan itu adalah keinginan pak Harto. Tetapi kalau hanya pak Harto yang mendapat dia merasa nanti akan jadi kontroversi sehingga pak Nas dan pak Dirman juga mendapat gelar tersebut” katanya.
Soeharto memang sangat berjasa dalam beberapa moment penting seperti serangan umum 1 maret, penumpasan PKI, dan operasi Mandala namun disisi lain beliau beberapa kali membuat masalah karena menggunakan jabatannya sebagai petinggi ABRI untuk memperkaya diri hingga puncaknya di pecat dari Pangdam Diponogoro oleh AH Nasution dan akan diseret ke mahkamah militer, namun atas desakan Gatot Soebroto, Soeharto dibebaskan dan akhirnya dikirim ke SSKAD (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat) dan dari sana karirnya moncer kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar